Tugas Softskill Teori Organisasi Umum
Pengertian
Organisasi
Organisasi berasal dari kata organon (yunani) yang
berarti alat. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen Dan Organisasi
Manajemen
Manajemen adalah seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen secara universal belum memiliki difenisi
yang tepat dan dapat diterima. Mary Parker Follet mendifinisikan manajemen
sebagai seni menyelesaikan pekerjaan tapi melalui orang lain, artinya seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk mencapai sasaran
secara efektif dan efesien, manajemen perlu melewati beberapa proses , yaitu
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya.
Organisasi
Pada
dasarnya Organisasi adalah tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, kerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (sumber daya seperti
uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi
Manajemen dan Organisasi memiliki
hubungan yang erat, untuk mencapai suatu tujuan maka dibutuhkan kerja team atau
berorganisasi, ibaratkan di suatu perusahaan seorang manajer membagikan tugas
kepada anggota team nya yang terdiri dari 10 orang, 2 orang pertama mempunyai
tugas menulis, 2 orang berikutnya mempunyai tugas mengedit, 2 orang selanjutnya
mempunyai tugas memposting dan begitu selanjutnya, hingga menjadikan kerja sama
team yang solid antara manajer dan organisasi.
Manajemen Dan Tata Kerja
Tata kerja
atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu
yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga
proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata
kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah
dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang
tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
Ø
Menghindari
terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
Ø Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran
dalam proses pencapaian tujuan.
Ø Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi
yang tepat. Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan
seperti dibawah ini :
Manajemen :
Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta
waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata Kerja :
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan
sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Hubungan
Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja) Dengan adanya metode
atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun
perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia
yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan
sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga
hubungan timbale baliknya juga sangat baik. Penggambaran diatas telah jelas
memberikan keterangan bahwa Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja ( Metode ),
bila semuanya terurut dan dilaksanakan dengan benar, maka secara otomatis suatu
tujuan Organisasi pun akan tercapai
Manajemen dan Tata Kerja merupakan faktor utama dalam
tercapai nya target, seperti manajemen yang teroganisir dan tata kerja yang
terencana dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang
ditetapkan,
Ciri-Ciri
Organisasi :
Ciri-ciri dari
organisasi adalah :
·
Adanya komponen ( atasan
dan bawahan).
·
Adanya kerja sama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang.
·
Adanya tujuan.
·
Adanya sasaran.
·
Adanya keterikatan
format dan tata tertib yang harus ditaati.
·
Adanya pendelegasian
wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
·
Adanya komunikasi antar
suatu anggota dengan yang lain.
Menurut Berelson dan
Steiner (1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Formalitas,
merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis
daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarkhi,
merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan
wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Keanggotaan formal,status dan peran.
Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing-masing sesuai dengan
batasan yang telah disepakati bersama.
Unsur-Unsur
Organisasi
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai
unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk
Bekerja Sama
Organisasi adalah
merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi
saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang
tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.
Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang
abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi
buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar
dua orang
Suatu organisasi,
selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya
antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan
banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata
lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan
untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi
maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja
sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
4.
Jelas tugas
kedudukannya masing-masing
Dengan adanya
organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan
satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang
yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan
antara yang satu dengan yang lain.
5.
Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya
kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang kurang baik
tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari pada
perencanaan yang baik tetapi tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi
secara baik akan mendapat keuntungan antara lain sebagai berikut :
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai
kemungkinan dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif
Organisasi juga mempunyai unsur-unsur
pendukung agar bisa berjalan dan terlaksana, berikut unsur-unsur organisasi :
Man
Man (orang-orang),
dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah
pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau
warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur
pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi,
para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara
bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
Kerjasama
Kerjasama merupakan
suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau
semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah
atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai
atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network).
Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat
adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi,
mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan
misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan
(policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation)
yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu,
Pemahaman Unsur-Unsur
Organisasi
Unsur-unsur dasar organisasi dipahami secara
selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukan apkah yang
dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur ini
beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi.
Unsur-unsur organisasi tidak secara langsung
menciptakan iklim komunikasi organisasi, tetapi bergantung pada persepsi
anggota organisasi mengenai :
- Nilai hukum dan peraturan
tersebut
- Kegiatan-kegiatan yang dikenai
hukum dan peraturan tersebut
Teori
Organisasi
Manusia
adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur
dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena
keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa
adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.
Teori organisasi Muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh
Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut
ini akan dibahas mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh Max Weber, teori
neoklasik, dan teori organisasi modern.
Menurut
ERNEST DALE:
Organisasi
adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan
pemeliharaan suatu struktur atau pola
hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut
CYRIL SOFFER:
Organisasi
adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam
suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Menurut
KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi
adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan
sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan
orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Definisi
UMUM:
“Kelompok
orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”
CIRI-CIRI
ORGANISASI:
§
Lembaga
social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang
ditetapkan.
§
Dikembangkan
untuk mencapai tujuan
§
Secara
sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
§ Instrumen
social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
1. TEORI
ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasa disebut dengan “teori
tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad
19). Dalam teori ini organisasi digambarkan
sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta
memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung
kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan
seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re..
mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta
lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena
organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat
bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori
Klasik:
Organisasi merupakan struktur
hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja
sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya
menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul
dalam organisasi formal:
a.
Sistem
kegiatan yang terkoordinasi
b.
Kelompok
orang
c.
Kerjasama
d.
Kekuasaan
& Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori
klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan)
Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar
penting dalam organisasi formal adalah:
a.
Pembagian
kerja (untuk koordinasi)
b.
Proses
Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
c.
Struktur
(hubungan antar kegiatan)
d.
Rentang
kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3
Aliran:
¨
BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
¨
ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen
memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
¨
MANAJEMEN
ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan
Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan
sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara
berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.
TEORI BIROKRASI
Dikemukakan
oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan
“The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah
BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal”
disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang
dirumuskan secara jelas. Sedangkan
“Rasional” karena adanya penetapan
tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik
birokrasi menurut Max Weber:
©
Pembagian
kerja
©
Hirarki
wewenang
©
Program rasional
©
Sistem
Prosedur
©
Sistem
Aturan hak kewajiban
©
Hubungan
antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI
ADMINISTRASI
Teori
ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari
Amerika.
HENRY
FAYOL (1841-1925):
Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration
industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru
dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang
menjadi dasar teori administrasi:
ª
Pembagian
kerja
ª
Wewenang
& tanggung jawab
ª
Disiplin
ª
Kesatuan
perintah
ª
Kesatuan
pengarahan
ª
Mendahulukan
kepentingan umum
ª
Balas
jasa
ª
Sentralisasi
ª
Rantai
Skalar
ª
Aturan
ª
Keadilan
ª
Kelanggengan
personalia
ª
Inisiatif
ª
Semangat
korps
Fayol membagi kegiatan industri
menjadi 6 kelompok:
§
Kegiatan
Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
§
Kegiatan
Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
§
Kegiatan
Financial (penggunaan optimum modal)
§
Kegiatan
Keamanan
§
Kegiatan
Akuntansi
§
Kegiatan
Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a.
Perencanaan
b.
Pengorganisasian
c.
Pemberian
perintah
d.
Pengkoordinasian
e.
Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY
:1931) Menerbitkan
sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi
merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang
harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a.
Prinsip
Koordinasi
b.
Prinsip
Skalar & Hirarkis
c.
Prinsip
Fungsional
MANAJEMEN
ILMIAH
Dikembangkan
tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR).
Definisi Manajemen Ilmiah:
“Penerapan
metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau
“Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W.
TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif
Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku
“Scientific Management”.
Berkat
jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek
manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”
Empat
kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a.
Menggantikan
metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b.
Mengadakan
seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
c.
Pengembangan
ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu
intregasikan.
d.
Perlu
dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen
ilmiah
2.TEORI
NEOKLASIK
Aliran
yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori
Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik
dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.
HUGO MUNSTERBERG
Salah
tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku
“Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan
jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah
menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan
mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya
teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik
Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang
disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON
MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya
memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor
penting peningkatan produktifitas.
Dalam
pembagian kerja Neoklasik memandang
perlunya:
a.
Partisipasi
b.
Perluasan
kerja
c.
Manajemen
bottom_up
2.
TEORI MODERN
Teori
ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya
yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa
Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi.
Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu
kesatuan yang saling bergantung dan
tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang
berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan
hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Perbandingan
Antara Teori Modern Dengan Teori Klasik :
a.
Teori
Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan
Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat
lebih menyeluruh.
b.
Teori
Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori
Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak
variable yang dipertimbangkan.
Sumber :
s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/file/17350/MINGGU_3.doc
Komentar
Posting Komentar